Jumat, 30 Januari 2015

TEORI KEPRIBADIAN BERBASIS STUDI KASUS



I.                   IDENTITAS
a.      Identitas Subjek
Nama                                 : AA
Tanggal Lahir                    : Magelang, 17 Juli 2000
Usia                                   : 13 tahun
Jenis Kelamin                    : Laki-laki
Alamat                              :
Kelas                                 : 6 SD/ II Madrasah Diniyah
Status di keluarga             : anak ke tiga dari tiga  bersaudara

b.      Identitas Keluarga/significant other
Nama
Usia
(tahun)
Pekerjaan
Pendidikan
Tinggal serumah dengan  Subjek
(Ya/Tidak)
Ayah: S
50 Th
Wiraswasta
SD
Tidak
Ibu:  S
41 Th
Ibu Rumah Tangga
SMP
Tidak
Saudara: N
26 Th
Wiraswasta
SD
Tidak
N
18 th
Pelajar
SMP
Tidak

II.                PERMASALAHAN
Ada beberapa permasalahan yang dialami subjek antara lain kurang percaya diri dan grogi ketika di depan kelas. Anak Ini sering kesulitan dalam pelajaran eksak  seperti matematika. Subjek ini merupakan anak yang tinggal dipanti asuhan di salah satu panti di Yogyakarta.  Keseharianaya subjek melakukan kegitan belajar di sekolahan dan belajar di panti. Aktifitasnya dimulai dari pukul 03.00 pagi samapai jam 22.00 malam. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas subjek. Pukul 03.00 pagi anak anak panti mau tidak mau harus bangun. Terkadang hal yang dirasakan subjek selalu di percikan air di mukanya kalau belum bangun. Kebiasaan disiplin selalu ditanamkan di Panti ini. Jadwal atau rutinitas yang sudah rapi memebuat anak harus mengikuti jadwal yang telah dibuat atau disepakati oleh yayasan.  Untuk yang masih sekolah dasar (SD) biasaya mendapat giliran tugas menjadi MC saat pembukaan doa
Biasaya Madin di PAY dimulai pukul 18.00- 20.00 WIB.    
 
Biasaya kalimay yang digunakan adalah kalimat yang sederhana. Kalimat yang digunakan sebagai berikut: “ Jamaah majlis taklim yang dihormati mari kita buka dengan doa, berdoa mulai.
" Kalimat sederhana itu bagi mereka merupakan hal yang terasa berat. Karena mereka mersa canggung ketika berdirti di depan kelas. Pembina dan pemilik yayasan berkeinginan anak panti harus hebat, berani, dan berakhalak yang baik. nPerhatian dari orang tua yang kurang membjat mereka kehilangan percaya diri yang dimilkinya.

III.             LANGKAH-LANGKAH ASESMEN
Prosedur Asesmen
Tabel 1
Prosedur Asesmen
Aspek
Subjek
Metode
Waktu Pelaksanaan
Identifikasi permasalahan

Wawancara tidak terstruktur
11/11/13
12/11/13
13/11/13
14/11/13
15/11/13
Interaksi dengan teman
Subjek di kelas
Observasi non partisipan dengan pencatatan anecdotal record
19/11/13
26/11/13
Profil subjek
Arsip data siswa
Studi dokumen
26/11/13


A.     Hasil Asesmen
1.         Hasil Wawancara
a.      Arif Setyono  (subjek)
Wawancara ke-1
Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 11 November 2013.    Wawancara pertama dilakukan setelah KBM Madin selesai. Peneliti  menayakan kabar dari subjek dan aktifitasan keseharianya.


Wawancara ke-2
Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 12  November 2013. Wawancara kedua dilakukan saat KBM berlangsung pada pukul 18.15-19.15 WIB. Hal yang dilakuakan dengan memanggil beberapa santri untuk berdialog dengan peneliti. Tetapi pada dasarnya peneliti memfokuskan pada subjek yang dituju.
Wawancara ke-3-5
Wawancara ketiga samapai kelima dilakukan setelah Madin. Dengan menagadakan pertanyaan terkait kegiatan kesukaaan dan pelajaran yang disukai dan tidak di sukainya. Kemudian subjek mengemukaakan hambatan-hamabatan yang dialaminya.
b.        Walikelas II MDA Awaliyah
Berhubung peneliti merupakan penaggung jawab sementara dikelas ini karena  wali kelas yang sebenarya sudah keluar dari Madin. Untuk mengisi kekosongan hal tersebut. Peneliti menjadi wali kelas sementara.
Hal hal yang ditanyakan berkaitan dengan aspek yang membuat tidak Percaya diri ? Minat yang disukai ?
c.         Teman Subjek
Wawancara dilakukan pada tanggal 19 November 2013, Penelti menayakan kegiatan keseharaian subjek pada temannya. Hal-hal yang disukai dari subjek.

2.         Hasil Observasi
a.      Di Kelas
Selain mengadakan Wawancara peneliti menggunakan metode pengamatan  yang dilakukanya.  Peneliti mengamati gaya bicara subjek yang terbata-bata dan terkadang sering narik nafas  yang kurang teratur.  Anaknya sebenarya aktif tetapi gaya bicaranya terkadang  melantur kemana mana. Kurang kosentrasai juga ketika KBM berlangsung.
b.      Di Luar kelas
Peneliti mengamati kegiatan subjek ketika subjek berkomunikasi dengan temanya. Subjek tertawa, bercanda, tetapi terkadang juga menyendiri.


3.         Integrasi Data
a.    Aspek Kognitif
Kurang kosentrasi dalam KBM berlangsung.
b.    Aspek Sosial
     Aspek sosialnya bagus dengan interaksi yang baik.
c.     Aspek Emosi
     Kurang bisa menguasai keadaan karena masih labil, terkadang marah
d.    Kondisi keluarga
     Keluarganya sepenuhnya menitipkan subjek ke yayasan
IV.             FORMULASI MASALAH
a.      Dinamika Kasus
1.      Kurang kosentrasi dalam KBM  apapun, disekolah maupun di Madin panti
2.      Kurang percaya diri ketika di depan kelas.
3.      Kurangya mengerti ketika pembelajaran Eksak
V.                Rekomendasi
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh:
1.      Subjek
Manusi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jangan Patah semangat dan merasa minder. Maksimalkan potensi yang baik pada diri subjek dengnan baik.
2.      Keluarga
Selalau memperhatiakn dan memeberikan kabar dengan menjenguknya atau menyakan kabar ke pihak yayasan sebagi bukti cinta kasihnya keluarga ke anak.
3.      Sekolah
Memberikan ruang untuk menyalurkan ketrampilan yang di miliki subjek

0 komentar:

Posting Komentar