Selasa, 28 November 2017

CATATAN KANG RISDY

🌺Duh Gusti Alloh, kulo matur suwun sanget, bumi ingkang kulo panggeni Panjenengan berkahi kanthi tuyo jawah ingkang makathah kathah, kulo namung nyuwun Gusti Allah mugi thuyo jawah meniko ndadosaken kesaenan dumateng kulo lan sedoyo ingkang lenggah wonten ing bumi  Ngayugyokarto,  ampun panjenengan dadosaken thuyo ingkang anjalari musibah, lan thukulipun sedoyo kaawonan,
Sedoyo sedulur soho rencang kulo,  mugi tetep panjenengan tuwuhaken semangatipun, paringono kiat lan sehat badanipun, saged istiqomah anggenipun ibadah, berjuang & ngamal kangge agami, nuso lan bongso.
Aamiin Yarobbal 'Aalamiin🙏🌺

Sungguh, cempaka elok rupawan mengembang diatas awan membuat takjub siapapun ysng memandangnya. Tapi tak seperti cempaka hari ini, ia berwujud badai prahara yang mengguncang selaksa hati, takut, cemas, panik.

Tak ujung waktu berganti gunung Agung meraung dalam senyap. Meronta diantara dekap menggeliat manja berbagi duka. Semua mata menatap luka saat Bali sedang berduka.

Rintik hujan tiga malam menitip pesan, " Aku sayang padamu tapi aku hanyalah makhluq yang belajar taat pada Robbku...".
Rintik kian deras menjelmalah hujan yang tak henti mengguyur bumi. Tak gunung tak lembah, tak kota tak kampung semua tak terelak dari bidik banjir disetiap jengkal bumi. Gunungkidul-pun jadi buah bibir dunia. Tempat yang tinggi ini tak pernah bermimpi tenggelam dalam kubang.

Cempaka lambang keindahan
Gunung lambang keagungan
Dan hujan simbol kasih sayang

Jika badai, gunung dan banjir menyatu ibarat keindahan kasih sayang Allah untuk mengalirkan cinta dalam keagunganNya dari mata air surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Sebagai nasehat dan peringatan kepada al Insan untuk sadar dan segera berlari meninggalkan maksiat hati menuju ketaadan yang haqiqi.

Alam adalah makhluk yang tunduk dan patuh atas titahNya. Badai cempaka, gunung Agung dan hujanpun sedang menjalani kewajiban taatnya pada sang pencipta. Dalam sujud dan ruku' ada isyaroh kehidupan.
Jangan sombong Robb sedang menguji drngan cambuk kecilnya.
Jangan congkak yang mustahilpun jika Robb menghendaki bisa terjadi.
Jangan panik semua sedang menjalani titahNya, manusiapun harus segera berbenah.
Jangan takut pada gunung meletus, badai dan banjir tapi takutlah pada yang mencipta gunung, badai dan banjir bandang.

Hari ini Robb sedang membagi kasih sayangNya agar semua kembali pada jalan yang lurus, menghidupkan sunnah, dan cinta pada Al Qur'an karim.

Malam gelap, Gunungkidul dikepung banjir
------------------
Kang Risdy

TERINGAT PUISI SD KELAS 2 “WAlAU HUJAN”




Masih teringat dalam pikiran saya, puisi yang diajarkan guru SD saat pelajaran bahasa Indonesia.  Pada waktu itu saya duduk dibarisan 3 dari depan. Saat itu belajar tentang puisi yang bertemakan Hujan.
Beberapa baris yang masih saya ingat adalah
“walau hujan saya tetap pergi ke sekolah”
“walau hujan pak guru tetap pergi ke sekolah”
“walau hujan pak tani tetap pwrgi ke sawah “
Dst
Hal ini mengingatkan kepada kita tentang arti semangat dan pantang menyerah dalam menuntut ilmu. Halangan atau rintangan tetap dihadapi sesuai kemampuan demi bertemu siswa tercinta.  Pak Guru Bu Guru, siswa, Orangtua adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.  Saling bersinergi untuk mewujudkan pendidikan yang optimal.