Senin, 31 Oktober 2016

PEMUDA MASA DEPAN




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 الحَمْدُ لِلّهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى اَشْرَاف الْاَنْبِيِاء وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ أَشْهَدُ اَنْ لَااِلهَ اِلَّااللهُ.  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ. فَيَااَيُّهَا الْعَائِدُوْنَ وَالْفَائِزُوْنَ,أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطّانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم  يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Sidang jum’ah rahimakumullah,
Setelah khatib menyampaikan bacaan tahmid, syahadah, shalawat dan wasiat taqwallah. Marilah kita renungkan kembali firman-firman Allah yang termuat di dalam Surah Al-Hasyr ayat 18.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Hasyr [59] : 18).
Ummat Islam adalah, Ummatan Wahidatan (Ummat yang satu), bukan Ummat yang terpecah-belah, atau tersegmentasi menjadi berbagai golongan. Banyak sekali ayat-ayat yang memerintahkan umat Islam pada hakikatnya adalah umat yang satu. Maka ada yang disebut dengan ukhuwwah Islamiyyah, tidak berpecah-belah dalam agama.
Pelajar hari ini adalah harapan bangsa ini. Maka dari itu pelajar yang baik, yang taat akan menjadikan generasi harapan bangsa yang baik.  Maka dari itu pelajar sekarang yang menentukan arah bangsa kedepan.
Dalam hal ini, Allah menyeru orang-orang beriman agar senantiasa memelihara hubungan taqwa dengan Allah Sang Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta beserta seisinya. Karenanya pengakuan iman saja belumlah cukup sebelum dilengkapi dengan mempercepat hubungan taqwa dengan Allah, dengan penuh ke¬ikhlasan jiwa, tawakkal berserah diri sepenuhnya kepada kekuasan-Nya, ridha dan menerima segela ketentuan-Nya, selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya, serta shabar menerima segala ujian, mushibah, dan cobaan-Nya, menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, memberikan pertolongan kepada yang memerlukan, dan mudah memaafkan kesalahan saudaranya. Kesemuanya itu hanya didapat karena adanya takwa kepada Allah.
itulah sebabnya maka ayat di atas menegur kita dengan kalimat :
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“…dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.…”
Hari esok adalah hari akhirat. Hidup tidaklah akan disudahi hingga di dunia ini saja. Dunia hanyalah semata-mata masa untuk menanam benih. “Ad-dunya mazro’atul akhirah”, dunia adalah ladang amal berbuat baik untuk kampung akhirat.
Derajat taqwallah hanya dapat diperoleh dengan usaha nyata, kesungguhan, tidak mudah putus asa. Sama halnya dengan manusia berdagang, orang bekerja, atau pelajar sekolah. Mereka tidak akan mendapatkan untung jika tidak kerja keras, tidak akan mendapatkan bonus kalau tidak lembur, dan tidak akan memperoleh rangking terbaik kalau tidak belajar.
Pepatah Arab mengatakan “Man jadda wa jada”. (Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti dapat!).
Khusus dalam meraih iman dan ilmu, Allah akan mengangkat derajat mereka ke tempat yang mulia.
Sebagaimana firman-Nya :
يَرْفَعِ الله الّذِيْنَ امَنُوْا مِنْكُمْ وَالّذِيْنَ أوتُواالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya : “….Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu….”. (QS Al-Mujadilah : 11).
Dalam sebuah kisah Ibrahim Al-Harbi diceritakan, Muhammad bin Abdurrahman Al-Auqash adalah seorang yang ‘mohon maaf’ pendek. Dengan penuh perhatian dan kasih sayang, ibunya berpesan, “Wahai anakku, aku perhatikan, setiap engkau berada di sebuah tempat pertemuan, engkau selalu ditertawakan dan direndahkan. Maka hendaklah engkau menuntut ilmu setinggi mungkin, karena ilmu akan mengangkat derajatmu”. Ternyata betul, ia mematuhi pesan ibunya. Sehingga suatu saat ia dipercaya menjadi Hakim Agung di Mekkah selama 20 tahun.
Itulah, hadirin yang mulia,
Ilmu di tangan orang beriman, menjadi manfaat dan maslahat untuk kesejahteraan umat manusia dan alam sekitarnya. Sebaliknya, ilmu di tangan orang yang tidak beriman, maka ilmunya hanya untuk membuat kerusakan di daratan dan di lautan saja.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).“ (QS Ar-Ruum : 41).
Maka, marilah kita songsong hari akhir, kita menabung amal kebaikan, meningkatkan ilmu dan amal, gemar bershadaqah, dan berprestasi, menjadi generasi shalihin-shalihat yang lebih baik lagi. Amin yaa robbal ‘alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua :    
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
والسلام عليكم ورحمة الله  

Minggu, 23 Oktober 2016

PHBI ROHIS AN NAFI SMASE

Kegitan PHBI rutin diselenggarakan Rohis An nafi' selaku seksi keagamaan di Sekolah. Muharam 1438 H ini merupkan momentum hijrah hati yang dilakukan anak-anak kearah lebih baik.



Kata hijrah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam.

Dengan merujuk kepada hijrah yang dilakukan Rasulullah Saw tersebut sebagaian ulama ada yang mengartikan bahwa hijrah adalah keluar dari “darul kufur” menuju “darul Islam”. Keluar dari kekufuran menuju keimanan. Umat Islam wajib melakukan hijrah apabila diri dan keluarganya terancam dalam mempertahankan akidah dan syari’ah Islam.
 


HADAPI ATAU HINDARI

Alhamdulilah diberikan untuk berbagi kebaikan, dalam pertemuan keluarga BMT Al iman kemarin. Saya menyampaikan tentang menghadapi masalah atau menghindarinya. Tentu dalam  hidup ini permasalahan ada dalam kehidupan kita. Tergantung kita siap tidak menghadapinya. Kadang ada tipe manusia yang benar benar siap untuk menghadapi bahkan ada yang benar benar menghindarinya dan menyelesaikan dengan jalan pintas.Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan. Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.

Ingat Janji Allah

1. Setiap Kesulitan bersama kemudahan
    Qs. Al Insyirah  ayat 5 dan 6


    Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” 
(QS. Alam Nasyroh: 5)

    Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
 (QS. Alam Nasyroh: 6)

2. Beban Manusia sesuai Kadarnya
    
لاَ يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلاَّ وُسْعَهَا‌ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ‌ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَاْنَا‌ۚ رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَه عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا‌‌ۚرَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِه‌ ۚ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
 
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma’afkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” (Al Baqarah : 287)
 
 3. Janganlah bersedih Allah Bersama kita
 

Kalimat "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" merupakan kalimat berbahasa Arab yang berasal dari Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 40, dan memiliki arti, "Janganlah engkau bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita.". Dalam pengertian kalimat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah swt. tidak menuntut kita untuk bersedih dalam berbagai permasalahan hidup duniawi, karena sungguh bahwa Allah ada untuk kita.

Jumat, 21 Oktober 2016

1 UNIT KOMPUTER...ALHAMDULILAH

Alhamdulilah panti kami mendapatkan bantuan 1 unit komputer dari ibunya Pak anis baswedan. Alhamdulilah kami mendapatkan bantuan dari informasi wa dari MGMP pai bantul. Alhamdulilah komputer tersebut bisa kami gunakan untuk mendata anak anak di Rumah tahfidz yang sedang dibangun. Terima kasih bu Prof. Dr Aliyah Baswedan.

RUMAH TAHFIDZ PANTI

Rumah Tahfidz Al Islam merupakan salah satu impian dari pengurus panti Putra Islam dalam mengembangkan syiar dakwahnya. Melalui kegiatan pendidikan Madin, TK, MI, dan akan ditambah Rumah Tahfidz. Rumah ini akan digunakan alumni panti yang ingin melanjutkan kuliah serta mengabdi di panti. Yang lebih diperuntukan bagi anak yang menghafal Alquran. Semoga tahap akhir selesai dan rumah ini bisa digunakan.

Kamis, 13 Oktober 2016

DARI LATIHAN MENUJU IMPIAN

PANTI ASUHAN YATIM PUTRA ISLAM GIWANGAN YOGYAKARTA
#Pendidikan Manasik Haji Periode 3.
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima bagi umat Muslim. Untuk menanamkan pemahaman dan keinginan beribadah haji kelak, sekitar 105 anak-anak dhuafa yg berada di Yayasan RM Suryowinoto Panti Asuhan Yatim Putra Islam Giwangan Yogyakarta mendapatkan pelatihan manasik haji, di Lapangan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta (04/09/2016)
“Pendidikan manasik haji anak sebagai sarana edukatif dalam mengenalkan rukun Islam kelima. Hal ini salah satu cara untuk menanamkan sejak dini nilai-nilai ketaatan kepada Allah SWT, menanamkan rasa ingin melaksanakan
ibadah haji ke dalam hati anak-anak sejak kecil.

KESUKSESAN KITA = DOA MEREKA


Anak Asuh Panti Putra Islam pada tahun 2016/2017 berjumlah 56 anak. Anak asuh yang ada di panti ini berbagai latar belakang daerah. Ada yang dari Jogja, Sleman, Kulonprogo, Magelang, Kebumen, Banjarnegara, dan NTT. Sesuai Visi Misi panti putra Islam mereka di asuh dengan baik. memberikan pendidikan yang layak dan memberikan nutrisi yang  bergizi dengan landasan Agama. Pimpinan Putra Islam menyampaikan kepada anak asuhnya agar memiliki akhlak yang baik/ karakter dan Ibadah yang dilaksankan. Pimpinan menyampaikan peranan atau benteng Agama sangat diperlukan anak asuh dalam menjalani hidupnya.

TUTOR SEBAYA SEBAGAI SALAH SATU SUMBER BELAJAR


Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas. 
 
Dengan sistem pembelajaran menggunakan tutor sebaya, akan membantu siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), atau kurang cepat menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2) Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan kemudian membantu peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini merupakan strategi untuk mendukung