Selasa, 14 Juli 2015

KENANGAN DI MASJID ANWAR RASYID

15/7/15
Disadari ataupun tidak, setiap tempat dimana kita singgah, sebenarnya memberikan pembelajaran yang sangat berarti bagi kehidupan kita.
Kita di tempa menjadi pribadi biasa atau luar biasa juga dapat dipengaruhi oleh tempat kita tinggal dan orang-orang yang ada disekitar kita.
Maka berikan manfaat bagi lingkungan sekitar sesuai dengan kemampuan kita.

Senin, 13 Juli 2015

BERKAH RAMADHAN

14/7/15
semua di siapkan dengan baik
hati pikiran kita tertuju pada satu pintu ampunan
semoga keberkahan di bulan ramadhan ini selalu menyertai kita dalam setiap langkah dalam menjalani proses kehidupan ini.
mulai menata hati kembali untuk mengintropeksi diri
masih ada kesempatan untuk memperbaiki

NASEHAT RUMAH TANGGA

artikel ini ditulis oleh 


Nanti, saat kamu jadi istri, lalu melihat suamimu pulang dengan wajah kusam. Jangan tanya ini tanya itu, jangan ucapkan 'kenapa', 'ada apa', 'punya masalah apa'. Mengertilah, solusi bagi seorang lelaki hanyalah menyendiri. Cukup sediakan teh manis dan tersenyum, atau selimut hangat agar dia bisa tenang.
Dan begitu pun lelaki yang kelak menjadi suami, pahamilah bahwa seorang perempuan justru sebaliknya. Setiap ada masalah ingin didengarkan. Yah.. Biarkanlah ia ceritakan semua masalahnya. cukuplah bagimu setia mendengarnya, meski tak bisa memberi solusi. Jangan biarkan ia menjadi istri yang banyak bicara ke teman2nya, tetangga, atau ibu2 di majlis ta'lim. Cukup kamu saja yang tahu. Para istri yang banyak bicara, entah gosip atau obrolan biasa, adalah korban dari suaminya yang tak mendengarkan keluh kesahnya.
Nanti, jika kamu jadi istri, wajar jika meminta suamimu untuk membantu pekerjaanmu. Tapi satu2 saja, jangan menyuruhnya membeli kebutuhan rumah, menjemput anak, atau benerin atap bocor secara bersamaan. Lelaki itu butuh fokus, tidak seperti perempuan yang bisa menyelesaikan seabrek pekerjaan dalam satu waktu.
Dan jika kamu jadi suami, pahamilah, meski tinggal di rumah, tapi pekerjaan seorang istri amatlah banyak. Janganlah buru2 memarahinya jika ada gelas yang belum dicuci misalnya. Mungkin saja ia lelah karena seharian mengurus sisi lain rumah dan mendidik anakmu. Saling mengertilah, kalian bisa bekerja sama, bukan..?
Nanti, jika kamu jadi istri. Kusarankan jangan bandingkan keadaan kalian dengan orang lain. 'Mas, tetangga kita udah beli mobil baru lho'. Tahukah?, seorang lelaki, mendengar kata2 seperti itu bagai diinjak2 harga dirinya. Yang terjadi, bukan motivasi untuk kaya, tapi justru melemahkan semangatnya. Bersabarlah, lebih baik katakan ini, "Mas, gapapa deh tetangga sebelah punya mobil baru, yang penting aku masih punya kamu Mas." Uwih, ge-er seorang lelaki, itu bagai sumbu yang mengobarkan semangatnya. Jangan heran, gombalanmu akan membuatnya semangat memberi hadiah mobil mewah untukmu.
Dan yang kelak menjadi suami, janganlah melarang istrimu jika hendak mengunjungi ibu dan ayahnya. Berpuluh-puluh tahun mereka merawat dirinya, dan belum sempat membalas budi, ia telah memilih dirimu yang hanya orang asing untuk menyerahkan segala bakti dan setia berjuang bersamamu. Bila perlu, kalian bisa sama2 mengunjungi mereka.
Nah, karena sekarang masih jomblo, maka fokuslah memperbaiki diri menjadi pasangan terbaik. Usahlah ikuti cara mereka yang disana, belum mampu menjadi orang tua tapi udah bersapa 'Abi-Ummi'. Belum paham jadi pasangan baik tapi udah bersapa 'Mamah-Papah'. Belum halal lagi.
Maka berdoalah.. Semoga Allah beri keberkahan dalam biduk rumah tangga kita kelak.
Ya Allah.. Tuntunlah langkah ini, agar kelak mampu, menjadi istri dan ibu terbaik. Lalu jumpai hamba, dengan seseorang yang sedang ikhtiar tuk jadi suami sekaligus ayah terbaik. Aamiin.

Minggu, 12 Juli 2015

SURAT DARI GIRIWOYO

           Pagi ini mengarsipkan data tentang daerahku tentang keinginan warga tentang menolak  pertambangan di Giriwoyo



SURAT TUNTUTAN WARGA GIRIWOYO KE WONOGIRI.
Bapak Bupati yang terhormat,
Kami warga Kec. Giriwoyo, yang tergabung dalam Paguyuban AJA KWATIR Giriwoyo, menghadap Bapak Bupati untuk menegaskan tentang pendapat kami mengenai pertambangan di Giriwoyo.
1. Kami warga menolak adanya pertambangan di Giriwoyo apapun bentuknya.
2. Kami memilih menjadi petani daripada menjadi buruh pabrik semen.
3. Kami sudah sejahtera dengan tanah yang kami memiliki sekarang untuk bertani, berternak dan tanah dapat kami wariskan ke anak cucu.
4. Kami mencintai desa kami, sebagai pijakan pijakan hidup dan kelangsungan hidup.
Berdasarkan pertimbangan inilah maka, kami menuntut tanggung jawab pemerintah, khususnya Bupati Wonogiri yang telah telah berusaha untuk merekayasa peraturan, agar desa kami dipakai sebagai areal pertambangan yang di jual ke investor asing atau investor manapun juga. Dengan adanya rencana pertambangan dan pendirian pabrik semen, membuat kami resah dan menjadikan warga desa saling curiga, kami tidak anti pembangunan, yang kami perlukan adalah pembangunan PERTANIAN.
untuk itu kami yang tergabung dalam paguyuban AJA KWATIR, Terdiri dari Paguyuban Sendang Bodro Sejati, Paguyuban Guo Kisworo, Paguyuban Save Pegunungan Sewu, Paguyuban Manunggal Roso, Paguyuban Guo Sejati m Dll. menuntut kepada Bapak Bupati Danar Rahmanto untuk :
1. menyatakan Giriwoyo bukan wilayah pertambangan.
2. mencabut ijin usaha pertambangan yang telah di keluarkan yaitu ijin usaha pertambagan ( IUP ) EKSPLORASI BATU GAMPING kepada PT. Ultratech Mining Indonesia No.545.21/006/2011 tertnggal 28 Septrmber 2011
3. Mengembalikan kerukunan warga desa, karena pemerintah yang membuatnya.

kecintaan akan Desa kami ini kembali di tegaskan dengan adanya potensi desa yang kami miliki dengan jalan mensurvey lokasi yang dijadikan wilayah eksplorasi pertambangan PT Ultratech Mining Indonesia dalam wilayah IUP ( Ijin Usaha Pertambangan )
Hasil Temuan kami kurang lebih ada 60 sumber mata air, 8 Telaga, 48 Ponor, 27 goa, 15 sumur, teresebar di desa Tirtosworo, desa Guwotirto, Desa Sejati dan Kelurahan Girikikis, yang harus dilestarikan. untuk itu data tersebut kami sertakan, tak terpisahkan dari tuntutab ini.
Demikianlah tuntutan ini kami sampaikan pada saat kami mengadakan aksi diam dan pawai damai serta audensi ke Bupati Wonogiri, pada tanggal 3 Juni 2015.
Wonogiri, 3 Juni 2015
Hormat Kami
Paguyuban AJA KWATIR
Karmin( ketua )
Mulyadi ( Sekertaris )
Untuk sedulur-sedulurku warga giriwoyo yang hari ini melakukan aksi unjuk rasa di pendopo kabupaten wonogiri,
tetap semangat,tetaplah bersuara walau suara kita tak didengar,hati-hati dengan provokasi,tetap damai,jangan buang sampah sembarangan,tunjukan kepada para pejabat kita bahwa kita orang miskin,bahwa kita petani yang bermartabat, yang cinta lingkungan dan cinta kebersihan.
>>>Datang bersih pulang bersih<<<<
‪#‎SAVE_PEGUNUNGAN_SEWU‬
‪#‎SAVE_WONOGIRI‬
‪#‎SAVE_GIRIWOYO‬

SEBAIK BAIK BEKAL

Mudik yang sejati ketika kita mudik ke kampung akhirat, bagaimana kita mempersiapkan bekal dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan mudik, Yang terpenting kita mempersiapkan bekal dengan sebaik baiknya.
Iman dan amal sholeh adalah sebaik baiknya bekalnya.
3 hal yang perlu di siapkan kata ustadz Jamil
1. Bagaimana hubungan kita dengan kita sendiri
2. Bagaiaman hubungan kita dengan sesama
3. Bagaiaman Hubungan kita dengan Sang Pencipta

Subkhnallah, wal khamdulillah

Senin, 06 Juli 2015

PROSES DAN PD SYARATNYA

Muslim fair 2015
Dalam Kunjungan ke Muslim Fair, Alhamdulilah di pertemukan orang-orang hebat dan luar biasa dalam bercerita. Kak Ariz, Mas Sutris, Kak satria Baja Islam, kak Maman yang temanku sendiri. Subkhnallah, beliau-beliau bisa berbagi keceriaan untuk anak-anak.

Pada Waktu itu, kak Sayyid (Satria Baja Islam) memberikan trik dalam bercerita
1. Suara
2. Ekpresi
3. Gerak

Semua di padukan untuk menginspirasi, semua butuh proses dan harus percaya diri

PILIHAN DALAM HIDUP



Aula Baru di MI
Dalam Pertemuan bulanan ini kami mendapatkan pelajaran yang berharga tentang arti sebuah pilihan
mau menjadi profesi seperti apa ?
itu tergantung  kita
Mau menjadu guru yang lauar biasa atau biasa biasa saja tergantung kita sendiri
Mau jadi pengusaha yang sukses Mulia itu juga pilihan kita

Yang penting setiap pilihan yang sudah kita ambil harus kita jalani dan kita sering bersandar pada bantun dan PetunjukNya. Karena dengan pilihan kita, doa kita kepada Rabbi, dan doa doa yang ada disekitar kita
yang akan membawa kita menjadi manusia yang sukses mulia dan bahagia, Insya Allah.

Rabu, 01 Juli 2015

SEBELUM AKU SAH BERDIRI SATU SHAF



  Subkhanallah Artikel yang luar biasa, artikel ini kami copy  agar bisa dibaca menginspirasi kaum laki-laki dan perempuan yang mau menikah. Menerima apa adanya

Sebelum Aku Sah Berdiri Satu Shaf di Belakangmu, 5 Hal Ini Harus Kamu Tahu

Wai |


Bertemu denganmu adalah nikmat besar yang tak bisa aku dustakan. Sungguh aku tak sabar menanti hari dimana "kau" dan "aku" menjadi "kita". Akhirnya, aku akan tinggal bersama pria takdir yang telah lama kucari dan kunanti. Kali ini, izinkan aku menyampaikan 5 hal yang ada di kepalaku, agar kau bisa mempertimbangkannya sebelum aku sah berdiri satu shaf di belakangmu.

1. Bersamamu, aku ingin menumbuhkan cinta yang mempersatukan kita hingga di Surga nanti.

Semoga cinta ini tidak menyakiti, tapi mempersatukan di Surga via https://nurmancunk.wordpress.com/category/keluarga-sakinah/
Maafkan aku karena pernah salah mencintai. Aku pernah menitipkan hatiku pada seseorang yang dulu kukira adalah kamu. Tentu saja akhirnya tidak indah. Hatiku patah. Namun perjalanan itu memberiku pelajaran besar, bahwa mencintai manusia adalah hal yang salah karena semua manusia pasti akan pergi. Sedangkan hanya Dia Yang Abadi.
Karena itu, jika telah bersatu, aku ingin kita lebih berhati-hati dalam mencintai. Akan kuletakkan hatiku di sebelah hatimu. Bersama-sama, kita isi kedua hati ini dengan kecintaan kepada Dia Yang Maha Menciptakan. Bersama-sama, kita bangun keluarga yang saling menguatkan untuk terus mengejar ridhoNya. Bersama-sama, kita lahirkan anak-anak yang lurus akidahnya, santun akhlaknya, dan luas pengetahuannya.
Bersama-sama, kita bangun keluarga yang menebar manfaat untuk banyak orang. Jika suatu hari nanti Dia meminta salah satu dari kita kembali padaNya, tidak akan ada lagi hati yang tersakiti. Karena tahu bahwa cinta ini akan mempersatukan kita lagi di surgaNya nanti.

2. Sudah lama aku hidup sendiri. Semoga kamu bersabar mendampingiku berbenah diri.

Bersabarlah mendampingi. Aku akan berbenah diri via http://iqraa.com/mediastorage/images/news954.jpg
Aku terbiasa tidur di kamar kos yang sekedar-nyaman-untuk-tidur-sepulang-kerja saja. Karena sudah terlalu lelah berjuang di tengah kemacetan Jakarta, aku tak peduli lagi dengan kabel-kabel charger yang melintang ke sana kemari di lantai kamar. Paginya, sering kali aku kebingungan memilih baju sebelum berangkat kerja dan berujung pada tatanan baju di dalam lemari yang berantakan setiap hari.
Selama ini, pelembab wajah, pelembab bibir, dan bedak bayi cukup bagiku karena yang kupedulikan hanya AC kantor yang membuat kering wajah dan bibir. Jika tidak ada momen penting, aku jarang sekali merias diri. Aku juga sudah lama terbiasa dengan makanan apa-saja-yang-gampang. Jangan tanya gizi, yang penting bisa delivery.
Banyak lagi yang harus dibenahi untuk hidup bersamamu. Aku ingin kamu tak perlu berpikir soal pakaian karena sudah kupilihkan saat kamu masih terlelap. Saat kamu bangun, kamar kita sudah tertata sehingga nyaman digunakan untuk sholat subuh berjamaah. Kemudian aku memasak—setidaknya aku bisa membuat sarapan yang memberikanmu cukup energi.
Lalu aku belajar merias diri agar senang hatimu jika melihatku. Lisan dan perilakuku juga harus dibenahi agar bisa menyejukkan hatimu ketika pulang mencari nafkah. Masih banyak lagi yang harus kubenahi. Semoga kamu bersedia bersabar mendampingi.

3. Ajari aku menjadi bagian dari keluargamu, kamu pun begitu.

Katanya, menikah akan memperluas rezeki. Setidaknya, aku ingin mendapatkan rezeki berupa limpahan kasih sayang dari keluarga baru: orangtuamu, saudaramu, dan seluruh anggota keluarga besarmu. Kamu tahu, sifat manusia tidak sama. Aku, saudaraku, dan orangtuaku saja sering tidak sepaham untuk beberapa hal. Apalagi aku dan keluargamu yang jelas berbeda latar belakang dan budaya.
Ajarkan aku bahasa ibumu, hal yang disukai dan tidak disukai saudaramu, dan nilai-nilai yang dipegang keluargamu. Semuanya. Aku ingin bisa menyatu dengan mereka agar kelak aku bisa menjadi anak dari orangtuamu dan bagian dari keluarga besarmu. Kuharap kau pun bersedia belajar untuk menjadi anak dari orangtuaku, kakak bagi adik-adikku, dan bagian dari keluarga besarku.
Dengan begitu, pernikahan kita akan menjadi simpul yang mengeratkan dua keluarga yang saling menyayangi.

4. Kita fokus bangun keluarga baru. Tapi jangan sampai melupakan keluarga kita.

Aku tak bisa mendapatkan pendamping yang luar biasa sepertimu, tanpa pengorbanan orangtuamu sejak 25 tahun yang lalu. Pun kamu tak bisa mendapati aku sebagai “aku” tanpa pengorbanan orangtuaku. Karena itu, sambil membangun keluarga baru, kita harus tetap berusaha maksimal untuk berbakti kepada orangtua kita.
Orangtua memang tak mengharapkan apapun selain kebahagiaan kita. Mereka juga tak ingin mengganggu anaknya yang sedang sibuk membangun keluarga baru. Tapi pasti jauh di lubuk hati, mereka selalu merindukan kehadiran kita. Kita bisa mulai dengan yang sederhana, seperti membelikan ibu peralatan masak yang baru untuk mengisi waktu senggangnya, membelikan ayah barang yang berhubungan dengan hobinya, atau bisa juga mengajak mereka liburan bersama.
Jauh lebih penting dari itu semua, kita harus meluangkan waktu untuk menelepon atau sekedar chat setiap hari untuk sekedar bertanya kabar hari ini. Dengan begitu, semoga mereka tetap merasa memiliki kita walaupun kita sudah hidup terpisah dari mereka.

5. Apa yang akan kita lalui indah, tapi tidak akan mudah. Semoga kamu tidak menyerah.

Kuatkan ketika aku mulai goyah via http://www.diamondaurora.com/user/wedding%20rings.jpg
Awal pernikahan pasti indah karena kita bisa bersatu dengan orang yang paling kita cintai. Seiring berjalannya waktu, kita mulai menemui kekurangan masing-masing. Mungkin kita akan bertengkar karena beberapa hal tak berjalan sesuai keinginan kita. Kata penelitian, wanita lebih sering berfikir dengan emosi, sedangkan pria mampu berfikir lebih logis.
Tentu saja, aku tetap akan berusaha berfikir tanpa emosi untuk mengambil keputusan yang tepat. Namun jika aku terlalu terlalu emosi dan ingin menyerah, kumohon kamu tetap tegar. Kamu adalah imam yang di tanganmu terletak segala keputusan. Seberapa kecilpun keinginanku untuk mempertahankan keluarga kita ketika itu, tetap ujung lidahmu saja lah yang menentukan apakah kita tetap bersama atau berpisah.
Kumohon, jangan menyerah! Seberapa sulit pun rintangan yang harus kita jalani, seberapa besar pun keinginanku untuk menyerah, jika kamu masih melihat ada kemungkinan keluarga ini untuk terus berjalan menuju keridhoan-Nya, tolong jangan kabulkan permintaan bodohku!
Jika kamu tidak keberatan dengan semua yang kupinta ini, maka Bismillah, aku siap berjalan satu shaf di belakangmu.