Sabtu, 03 Januari 2015

MARI MENGAJI SANTRIKU

MARI MENGAJI SANTRIKU[1]


Ngaji dalam pemaknaan bahasa jawa sering  di maksud ngatur jiwo. Hal ini di maknai karena ngaji atau mengaji merupak hal yang penting  karena dampak nya  akan dirasakan hati dengan kedektan Illahi Robbi.
Dalam mengaji anak-anak dan orang dewasa mempunyai pola masing-masing.   Dalam pembahasan ini adalah  mengaji santriku untuk anak-anak. Anak- anak lebih seneng pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran tertanam sikap kasih saying kenyamanan secara psikologis.  Enjoy  tapi ya serius ya.
Orang dewasa berkewajiban mebimbing  dan memberikan arahan  kepada anak-anak agar  anak-anak  menjadi anak yang soleh/ah.  Orang  dewasa menamakan pemahamn yang baik dan sikap  karena  perilaku anak lebih dominan.
Proses  belajar mengajar pada anak-anak akan sanagtvefektif bila dikembangkan melalui pendekatan Happy Learning . Titik penekann pada Happy Learning terletak pada aspek pembentukan suasana  yaitu suasana keceriaan yang menyenangkan.  Pendidik harus berusaha membangkitkan gairah dalam belajar. Dengan pendekatan Happy Learning  dalam belajar tidak berarti anak belajar tanpa terprogram, dibebaskan berbuat apa saja atau sekedar bersenag-senang di kelas.
Dalam pembelajaran ini akan dapat dikatakan berhasil,
1.       Pemahaman terhadap anak
2.       Memahami  diri sendiri sebagai pendidik
3.       Pendidik mengkombinasikan Affectif, Behavior, dan Cognitive
4.       Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan
5.       Memiliki kreatifitas mengajar  yang menyenagkan







[1] Di rangkum dari buku saku Kak Wuntat We Es, Dkk. 2009

0 komentar:

Posting Komentar