Rabu, 21 Oktober 2015

PENDAMPINGAN K13



BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Salah satu perubahan mendasar  pada kurikulum 2013 adalah buku
Permendikbud nomor 71 tahun 2013 tentang  buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru (Buku Guru).

Buku Guru merupkana pedoman  bagi guru  dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapam, pelaksanakan, dan penilaian serta  pedoman penggunaan buku siswa.

Buku siswa merupakan sumber belajar bagai peserta didik.  Pada setiap bab lebih diperinci untuk siswa. Karena ada peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik  eksperimen maupun eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman dan evaluasi  tugas dari peserta didik.

Misal.
Budaya membaca 15 menit sebelum pelajaran di mulai.
Adapun konsep umum K 13 mengenai buku guru

  1.    Mengacu pada KI
  2.      Menjelaskan pengetahuan sebagai input siswa 
  3.      Menggunakan pendekatan saintifik 
  4.      Menekankan pentingnya data untuk melakuakan evaluasi   
  5.    Mengajak siswa menemukan konsep 
  6.      Memuat penialain

Adapun konsep umum K 13 mengenai buku siswa
1.       Buku panduan sekaligus aktivitas yang akan memudahkan
2.       Penjelasan lebih rinci




Selasa, 20 Oktober 2015

PENDAMPINGAN K 13



PANDUAN PENYELENGGARAN MUATAN LOKAL
Bpk. Sujiran

Latar Belakang
Ragam Karakter dan keunikan daerah melahirkan kebutuhan dan tantangan anatar daerah berbeda.
a.       Bahasa daerah (ngoko, krama)
b.      Teater
c.       Batik
d.      Pertanian
e.       Perikanan
Pendidikan perlu dikembangakan dan di implentasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

Tujuan
a.       Memberikan pemahaman tentang muatan lokal
b.      Memberi acuan bagi satuan pendidikan
c.       Memberi acauan pada pemerintah provinsi
Konsep Muatan Lokal
Muatan lokal berisi muatan dan proses pembelajaran
Ruang lingkup
a.       Potensi lokal
b.      Keunikan Lokal
Muatan lokal dapat berupa meliputi seni budaya, prakarya, bahasa, teknologi, penjas

PENDAMPINGAN K 13 TINGKAT SMA (II)


 PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
 DALAM MENCAPAI PENAMPILAN, PELAYANAN, DAN PRESTASI (3P)
Bpk. Drs. Sujiran

Latar belakang
Permendibud Nomor 21 Tahun 2015 penumbuhan Budi Pekerti. Sekolah sebagai pusat tumbuh kembanganya potensi dan budi pekerti anak-anak.
Menteri Pendidikan Nasional, Sekolah layaknya menjadi taman yang di dalamnya anak-anak Indonesia  akan mendapatkan suasana penuh tantangan  tapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur.
Karakter bangsa Indonesia sesuai ajaran dan falsafah pancasila.maka sekolah di setiap jenjang pendidikan wajib untuk melaksanakan penumbuhan budi pekerti tersebut dalam kehidupan sekolahnya melalui berbagai kegiatan kokurikuler, intrakurikuler, maupun ekstra kurikuler.
Misal:
1.      Budaya Klinis
2.      Budaya Home Visit
3.      Budaya Salam Sapa Sopan Santun
4.      Budaya Jabat Tangan
5.      Budaya Pakaian Batik
6.      Budaya Kebersihan (Penghargaan)
7.      Budaya Kejujuran (Kantin Kejujuran)
8.      Budaya Kesenian ( Budaya  gamelan, macapat)
9.      Budaya Bekal/ tidak boleh jajan
10.  Budaya Tadarus setiap hari Jumat. ( Jaga Bicara, jaga semuanya)
11.  Budaya lagu Indonesia dan lagu wajib
12.  Budaya Moving class
13.  Budaya tanaman (membawa dari anak)
Penampilan, pelayanan, dan prestasi (3P) sebagai “Modal” untuk meningkatakan citra sekolah yang masih harus ditingkatkan.
Tujuan
Meningkatkan citra dan nilai sekolah  dimata orangtua peserta didik, masyarakat sekitar, bahkan dimata nasional dan global.
a.       Budaya sekolah harus di petakan agar tidak takut
b.      Anak merasa senang
c.       Orangtua merasa aman
d.      Masyarakat merasa percaya
e.       Nasional,...melalui web  budaya sekolah akan tahu.

Cakupan penumbuhan Budi Pekerti Luhur
a.       Rasa kebangsaan dan Cinta Tanah Air
b.      Interaksi positif antar siswa
c.       Pengembangan potensi antar siswa
d.      Pemeliharaan lingkungan  yang mendukung Iklim Pembelajaran
e.       Pelibatan orangtua dan masyarakat
f.       Kesadaran menjadi kebiasaan
g.      Dari impian yang besar di mulai dari yang kecil
Alur penumbuhan Budi Pekerti Luhur
a.       Diajarakan (di komunikasikan semua warga sekolah)
b.      Dibiasakan (
c.       Dilatih Konsisten
d.      Menjadi kebiasaan
e.       Menjadi Karakter
f.       Menjadi Budaya