Sabtu, 26 April 2014

JANGAN ENGKAU SAKITI ORANGTUAKU

Belajar kisah seorang pemuda desa

Kisah seorang sahabt yang menginspirasiku untuk menulis coretan2 yang sederhana ini. Tulisan ini hanya sebagian perjalanan dari anak desa tsb..

" Jangan kau sakiti orang tuaku"

Ibu bapak tercinta, bagaimana kabarnya disana ?

tulit tulit sms terkirim

Ungkapn sederhana dan pesan singkat yang ditulis seorang pemuda kepada kedua orangtuanya di rumah.
membangun hubungan baik kepada kedua orangtua dengan berbagai cara.
Kedekatan hati seorang anak dengan orang tua dilihat dari kepekaan mersakan apa yang dirasakan orang tuanya.
walaupn jarang berjumpa, alunan doa yang selalau di panjatkan dari anak ataupun dari orang tua keanak memperkuat kepekaan diantara keduanya.

pada suatu ketika memang pada masa banyak ujian yang menghadang orangtua tsb, baik dari internal keluarga maupun dari eksternal masyarakat sekitar.
di dalam internal sendiri sebenraya hanya sederhana maslah komunikasi dan unggah unggah semata
sedangkan dari eksternal tidak tahu permaslahan kok bisa membenci keluarga tsb sedemikan rupa.
Pengabdian yang dilakukan keluarga tsb dianggap angin lalu oeh masyarakt. Tidak mersakan di bangunkan malam2 untuk menolong orang lain.dlll ( masyarakat sudah lupa).

kisah anak tsb mengingatkan pada diri kita, bahwa kita sebagai anak hendaklah selalu mendoakan dan berbuat baik padanya. Menjaga lisan kita agar tidak menyakiti keduanya.
Karena lisan yang hanya 3 cm-4 cm ini bisa melukai lebih dalam dan membekas dari pada pisau..
Intinya janagn sakiti orang tua kita dengan lisan kita karena hal tsb membekas pada hati orangtua . Lebih2 hati seorang ibu.

"Berbagi dan menginspirasi"

0 komentar:

Posting Komentar