Senin, 19 Oktober 2015

PENDAMPINGAN K 13 TINGKAT SMA


A. Hakikat Pendidikan
     Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
     1. Pendidikan untuk semua
     2. Pendidikan sepanjang hayat
        Banyak hal yang melatar belakangi pengembangan kurikulum dari KTSP dan K13.Kurikulum merupakan salah satu alat menuju tujuan nasional. Kurikulum juga bersifat dinamis yang
menyesuaikan dengan kondisi wilayah. KTSP adalah kurikulum operasional yang di susun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan.


B. Model-model pembelajaran
     Model  terdapat gabungan berbagai metode
     Pembelajaran adalah proses interalsi antar peserta didik 
     Strategi iklim atau lngkah sistematis
     Pendekatan cara pandang seseorang dengan  5 M
  1.      Mengamati melatih kesabaran dan ketelitian
  2.      Menanya mengembangkan kreatifitas
  3.      Mengumpulkan informasi mengembangkan sikap teliti jujur, sopan dang menghargai
  4.      Mengasosiasi
  5.      Mengkomunikasikan  

Mengamati
membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui - Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
Menanya
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati - Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Mencoba/mengumpulkan data (informasi)
melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber - Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.
 Mengasosiasikan/mengolah informasi:
SISWA mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau  menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Mengkomunikasikan:
SISWA menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya - menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

(Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta:
SISWA menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajar


Model inquiry (1)
Menurut Downey (1967) dalam Joyce (1992:107) menyatakan bahwa inti dari berpikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir. Dengan demikian, hal ini dapat di implementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar meliputi apa yang diajarkan, bagaimana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan baru. Salah satu yang termasuk dalam model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri.


Susunan kelas yang nyaman merupakan hal yang penting dalam pembelajaran inkuiri karena pertanyaan-pertanyaan harus berasal dari siswa agar proses pembelajaaran dapat dicapai dengan baik. Kerja sama guru dengan siswa, siswa dengan siswa diperlukan juga adanya dorongan secara aktif dari guru dan teman.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu peran guru adalah sebagai berikut :
  1. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berfikir
  2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan
  3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
  4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan kelas
  5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan
  6. Manager, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas
  7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa
Discovery Learning (2)

Metode pembelajaran discovery merupak
an suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.


Model pembelajaran berbasis masalah (3) 
merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
 adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).




(1) http://www.mengejarasa.com/2012/08/model-pembelajaran-inkuiri.html
(2) https://sulipan.wordpress.com/2011/05/16/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning/
(3) http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2014/05/model-pembelajaran-project-based.html



0 komentar:

Posting Komentar