MARI MENGAJI SANTRIKU[1]
Ngaji dalam pemaknaan bahasa jawa
sering di maksud ngatur jiwo. Hal
ini di maknai karena ngaji atau mengaji merupak hal yang penting karena dampak nya akan dirasakan hati dengan kedektan Illahi
Robbi.
Dalam mengaji anak-anak dan orang dewasa mempunyai pola masing-masing. Dalam pembahasan ini adalah mengaji santriku untuk anak-anak. Anak- anak lebih seneng pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran tertanam sikap kasih saying kenyamanan secara psikologis. Enjoy tapi ya serius ya.
Dalam mengaji anak-anak dan orang dewasa mempunyai pola masing-masing. Dalam pembahasan ini adalah mengaji santriku untuk anak-anak. Anak- anak lebih seneng pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran tertanam sikap kasih saying kenyamanan secara psikologis. Enjoy tapi ya serius ya.
Orang dewasa berkewajiban
mebimbing dan memberikan arahan kepada anak-anak agar anak-anak
menjadi anak yang soleh/ah. Orang
dewasa menamakan pemahamn yang baik dan sikap karena
perilaku anak lebih dominan.
Proses belajar mengajar pada anak-anak akan
sanagtvefektif bila dikembangkan melalui pendekatan Happy Learning .
Titik penekann pada Happy Learning terletak pada aspek pembentukan suasana yaitu suasana keceriaan yang
menyenangkan. Pendidik harus berusaha membangkitkan
gairah dalam belajar. Dengan pendekatan Happy Learning dalam belajar tidak berarti anak belajar
tanpa terprogram, dibebaskan berbuat apa saja atau sekedar bersenag-senang di
kelas.
Dalam pembelajaran ini akan dapat
dikatakan berhasil,
1. Pemahaman terhadap anak
2. Memahami diri sendiri
sebagai pendidik
3. Pendidik mengkombinasikan Affectif, Behavior, dan Cognitive
4. Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan
5. Memiliki kreatifitas mengajar
yang menyenagkan
0 komentar:
Posting Komentar