MEMAKNAI HIDUP DARI
TEMBANG MACAPAT [1]
Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Awal membuat tulisan ini, saya dapat amanah membuat rangkuman untuk pengajian mertua. Materi ini kami buat dengan mengambil dari berbagai artikel yang berkenaan tembang macapat dan jadilah materi kultum singkat ini.
Alhamdulillah rasa syukur kita
panjatkan kepada Allah SWT sang penguasa di alam raya ini. Shalawat salam tetap
tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW sebagai rahmat semesta Alam.
Sebagai teladan kita semua dan kita menanti syafaat beliau di yaumil qiyamah. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas
memaknai hidup dari tembang. Ayat kauniah adalah
ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat
ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di
dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan
segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan
keagungan Penciptanya.
1.
Maskumambang. Maskumambang berasal dari sebuah
kata mas dan kumambang. Mas atau emas yang memiliki makna berarti suatu yang
begitu berharga. Bahwa, meskipun anak masih didalam kandungan merupakan sebuah
harta yang tidak ternilai
2.
Mijil.Tembang macapat mijil menceritakan tentang
awal mula hadirnya manusia di dunia ini yang mana merupakan lahirnya seorang
anak terlahir dari gua garba Ibu.
3. Sinom. Adalah lukisan dari masa muda, masa
yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan.
4. Kinanthi. Masa pembentukan jatidiri dan meniti
jalan menuju cita-cita. Kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun yang
bermakna bahwa kita membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita
kita bisa terwujud. Misalnya belajar dan menuntut ilmu secara
sungguh-sungguh.”Apa yang akan kita petik esok hari adalah apa yang kita tanam
hari ini”.
5. Asmarandana.
Asmaradana bermakna asmara dan dahana yang memiliki api asmara. Tembang
tersebut menggambarkan masa-masa dirundung asmara, dimabuk, cinta,
ditenggelamkan dalam lautan kasih.
6. Gambuh.Awal
kata gambuh adalah jumbuh / bersatu yang artinya komitmen untuk menyatukan
cinta dalam satu biduk rumah tangga.
7. Dhandhanggula. Gambaran dari kehidupan yang
telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai, cukup
sandang, papan dan pangan
8. Durma.
Sebagai wujud dari rasa syukur kita kepada Allah maka kita harus sering
berderma, durma berasal dari kata darma / sedekah berbagi kepada sesama.
9. Pangkur.
Pangkur atau mungkur artinya menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu
negatif yang menggerogoti jiwa kita. Menyingkirkan nafsu-nafsu angkara murka, memerlukan
riyadhah / upaya yang sungguh-sungguh.
10. Megatruh.Megatruh
merupakan penggabungan dari dua kata yaitu megat dan ruh, yang mana arti dari
megat adalah berpisah maka arti dari megatruh adalah terpisahnya nyawa atauh
ruh dari jasad.
11. Pocung
(Pocong / dibungkus kain mori putih). Manakala yang tertinggal hanyalah jasad
belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan / mori putih, diusung dipanggul
laksana raja-raja, itulah prosesi penguburan jasad kita menuju liang lahat,
rumah terakhir kita didunia. Semoga manfaat
[1] Dari
berbagai sumber (http://bisakali.net/ bab tembang macapat) disampaikan
saat Pengajian Rukun paseduluran
0 komentar:
Posting Komentar