السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحَمْدُ لِلّهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلَى اَشْرَاف الْاَنْبِيِاء وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ أَشْهَدُ اَنْ لَااِلهَ
اِلَّااللهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَباَرِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ.
فَيَااَيُّهَا الْعَائِدُوْنَ وَالْفَائِزُوْنَ,أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى
اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله حَقَّ تُقاَتِهِ
وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطّانِ الرَّجِيْم بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Sidang
jum’ah rahimakumullah,
Setelah
khatib menyampaikan bacaan tahmid, syahadah, shalawat dan wasiat taqwallah.
Marilah kita renungkan kembali firman-firman Allah yang termuat di dalam Surah
Al-Hasyr ayat 18.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Al-Hasyr [59] : 18).
Ummat
Islam adalah, Ummatan Wahidatan (Ummat yang satu), bukan Ummat yang
terpecah-belah, atau tersegmentasi menjadi berbagai golongan. Banyak sekali
ayat-ayat yang memerintahkan umat Islam pada hakikatnya adalah umat yang satu.
Maka ada yang disebut dengan ukhuwwah Islamiyyah, tidak berpecah-belah dalam
agama.
Pelajar
hari ini adalah harapan bangsa ini. Maka dari itu pelajar yang baik, yang taat
akan menjadikan generasi harapan bangsa yang baik. Maka dari itu pelajar sekarang yang
menentukan arah bangsa kedepan.
Dalam
hal ini, Allah menyeru orang-orang beriman agar senantiasa memelihara hubungan
taqwa dengan Allah Sang Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta beserta seisinya.
Karenanya pengakuan iman saja belumlah cukup sebelum dilengkapi dengan
mempercepat hubungan taqwa dengan Allah, dengan penuh ke¬ikhlasan jiwa,
tawakkal berserah diri sepenuhnya kepada kekuasan-Nya, ridha dan menerima
segela ketentuan-Nya, selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya,
serta shabar menerima segala ujian, mushibah, dan cobaan-Nya, menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, memberikan pertolongan kepada yang
memerlukan, dan mudah memaafkan kesalahan saudaranya. Kesemuanya itu hanya
didapat karena adanya takwa kepada Allah.
itulah
sebabnya maka ayat di atas menegur kita dengan kalimat :
وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“…dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok.…”
Hari
esok adalah hari akhirat. Hidup tidaklah akan disudahi hingga di dunia ini
saja. Dunia hanyalah semata-mata masa untuk menanam benih. “Ad-dunya mazro’atul
akhirah”, dunia adalah ladang amal berbuat baik untuk kampung akhirat.
Derajat
taqwallah hanya dapat diperoleh dengan usaha nyata, kesungguhan, tidak mudah
putus asa. Sama halnya dengan manusia berdagang, orang bekerja, atau pelajar
sekolah. Mereka tidak akan mendapatkan untung jika tidak kerja keras, tidak
akan mendapatkan bonus kalau tidak lembur, dan tidak akan memperoleh rangking
terbaik kalau tidak belajar.
Pepatah
Arab mengatakan “Man jadda wa jada”. (Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti
dapat!).
Khusus
dalam meraih iman dan ilmu, Allah akan mengangkat derajat mereka ke tempat yang
mulia.
Sebagaimana
firman-Nya :
يَرْفَعِ
الله الّذِيْنَ امَنُوْا مِنْكُمْ وَالّذِيْنَ أوتُواالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya
: “….Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian
dan orang-orang yang berilmu….”. (QS Al-Mujadilah : 11).
Dalam
sebuah kisah Ibrahim Al-Harbi diceritakan, Muhammad bin Abdurrahman Al-Auqash
adalah seorang yang ‘mohon maaf’ pendek. Dengan penuh perhatian dan kasih
sayang, ibunya berpesan, “Wahai anakku, aku perhatikan, setiap engkau berada di
sebuah tempat pertemuan, engkau selalu ditertawakan dan direndahkan. Maka
hendaklah engkau menuntut ilmu setinggi mungkin, karena ilmu akan mengangkat
derajatmu”. Ternyata betul, ia mematuhi pesan ibunya. Sehingga suatu saat ia
dipercaya menjadi Hakim Agung di Mekkah selama 20 tahun.
Itulah,
hadirin yang mulia,
Ilmu
di tangan orang beriman, menjadi manfaat dan maslahat untuk kesejahteraan umat
manusia dan alam sekitarnya. Sebaliknya, ilmu di tangan orang yang tidak
beriman, maka ilmunya hanya untuk membuat kerusakan di daratan dan di lautan
saja.
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya
: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).“ (QS Ar-Ruum :
41).
Maka,
marilah kita songsong hari akhir, kita menabung amal kebaikan, meningkatkan
ilmu dan amal, gemar bershadaqah, dan berprestasi, menjadi generasi
shalihin-shalihat yang lebih baik lagi. Amin yaa robbal ‘alamin.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua :
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا
إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛ يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ
رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ
وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
والسلام
عليكم ورحمة الله