Setelah saudara mulai merasakan betapa manisnya
keimanan. Akankah semuanya itu kembali saudara uraikan satu demi satu? Akankah
saudara dengan kedua tangan dan kaki saudara meruntuhkan tumpukan pahala yang
telah tersusun rapi di lembar catatan amal saudara? Hanya saudaralah yang mampu
membuktikan berbagai pertanyaan di atas.
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن
بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali.” (QS. An Nahl: 92)
Saudaraku! Walau demikian, ada satu indikasi yang
dapat saudara jadikan pedoman dalam mengenali apakah sekarang ini saudara
sedang memupuk subur pahala yang telah saudara kumpulkan atau sedang
meruntuhkannya kembali.
Anda penasaran ingin mengetahui apakah indikasi
tersebut? Indikasi tersebut ialah amalan saudara sendiri.
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ
وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah
mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya
mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat
kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”
(QS> Al Mukminun 60-61)
Pada suatu hari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bertanya
kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang maksud ayat
ini: Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud oleh ayat ini ialah orang-orang yang
biasa mabok-mabok minum khomer, dan mencuri? Menanggapi pertanyaan istri
tercintanya ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Bukan, wahai Putri As Shiddiq! Akan tetappi mereka
itu adalah orang-orang yang rajin berpuasa, mendirikan sholat, dan bersedekah,
walau demikian mereka senantiasa kawatir bila amalan mereka tidak diterima
Allah, karenanya mereka selalu bersegera dalam mengamalkan kebaikan-kebaikan,
dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (Riwayat Ahmad, At
Tirmizy dan Ibnu Majah).
Tidak heran saudaraku bila dahulu para ulama’ dan
orang-orang sholeh senantiasa berjuang untuk beramal sholeh setiap waktu.
Mereka senantiasa mengingat dan menyadari bahwa pada suatu saat nanti mereka
pasti menghadap kepada Pencipta mereka yaitu Allah Yang Maha Keras Siksa-Nya. Mereka
hanya memiliki satu batas waktu untuk berhenti dari perjuangan beramal sholeh:
0 komentar:
Posting Komentar